Klise memang namun masalah kesehatan yang satu ini tidak ada habisnya
untuk dibahas, karena rokok sudah menjadi masalah serius yang dihadapi
dunia. Bayangkan, menurut Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rokok
telah membunuh 5,4 juta orang per tahunnya atau rata-rata setiap enam
detik penyakit yang disebabkan oleh rokok dapat membunuh satu orang.
Mengalahkan total kematian akibat HIV/AIDS, Tubercolosis, malaria dan
flu burung. Luar biasa bukan? Jadi, masih ingin merokok?
Apalagi di Indonesia, rokok
sudah menjadi hal yang biasa dan ada dimana saja. Kehidupan kita seakan
di kepung oleh produk rokok.
Tidak heran karena industri rokok memang banyak yang menjadi besar di
Indonesia. Jumlah produksi rokok di negara ini mencapai 240 miliar di
tahun 2010 dengan jumlah penikmat yang mencapai 65 juta perokok. Jumlah
tersebut membawa Indonesia menjadi negara ketiga pengonsumsi tembakau
terbe- sar di dunia setelah China dan India. Yang mengagetkan, menurut
Data dari Badan Pusat Statistik sekitar 25 persen anak-anak Indonesia
berusia 3 hingga 25 tahun, pernah merokok dan 3,2 persen di antaranya
merupakan perokok aktif. Tidak percaya? Lihat saja gaya seorang bocah
berusia 4 tahun asal Malang, Jawa Timur, yang membuat sensasi tatkala
video rekaman mengenai dirinya tengah merokok ditayangkan di situs
YouTube pada Maret kemarin. Itu mengagetkan! Ada pula yang mengherankan
yakni perokok dari golongan ekonomi rendah menghabiskan 20%
penghasilannya hanya untuk rokok. "Merokok dapat menyebabkan Kanker,
serangan Jantung, Impotensi dan gang- guan Kehamilan dan Janin" kalimat
tersebut sudah jelas terpampang dalam setiap kemasan bungkus rokok na-
mun hal tersebut tidak menghentikan seorang pecandu untuk tidak merokok.
Padahal penyakit pernapasan yang disebabkan oleh merokok mengancam jiwa si pelaku. Variasi penyakit paru sendiri kini sudah berevolusi menjadi ragam penyakit baru meliputi infeksi pernapasan akut, bronkitis kronik, Pe- nyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),asma, emfi sema, sampai kanker paru. Hal tersebut dikarenakan asap rokok mengandung lebih dari 4.800 zat kimia yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Kesadaran konsumen untuk tidak me- rokok itulah yang terpenting, tanamkan dalam diri bahwa tindakan merokok merupakan tindakan yang merusak kes- ehatan diri sendiri, begitu juga tabungan dan penghasilan kita. Menghirup racun rokok secara terus-menerus tidak- lah jauh berbeda dengan menghirup bakteri-bakteri penyakit. Mau tidak mau pola hidup sehat harus kita mulai sejak dini.
Padahal penyakit pernapasan yang disebabkan oleh merokok mengancam jiwa si pelaku. Variasi penyakit paru sendiri kini sudah berevolusi menjadi ragam penyakit baru meliputi infeksi pernapasan akut, bronkitis kronik, Pe- nyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),asma, emfi sema, sampai kanker paru. Hal tersebut dikarenakan asap rokok mengandung lebih dari 4.800 zat kimia yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Kesadaran konsumen untuk tidak me- rokok itulah yang terpenting, tanamkan dalam diri bahwa tindakan merokok merupakan tindakan yang merusak kes- ehatan diri sendiri, begitu juga tabungan dan penghasilan kita. Menghirup racun rokok secara terus-menerus tidak- lah jauh berbeda dengan menghirup bakteri-bakteri penyakit. Mau tidak mau pola hidup sehat harus kita mulai sejak dini.
- Berhenti Merokok!
Ini yang terpenting. Berhenti
merokok akan membawa Anda ke dunia yang jauh lebih sehat. Rokok adalah
faktor risiko untuk terkena berbagai macam penyakit seperti jantung,
stroke bahkan kanker. Hentikan pemikiran bahwa dengan merokok akan
memberikan solusi atau ketenangan jiwa. Niat dan mintalah bantuan
orang-orang terdekat Anda untuk membantu berhenti merokok. Hindari
kebiasaan dan tempat yang bisa menimbulkan keinginan untuk merokok dan
bila keinginan itu datang gunakan asupan pengganti rokok seperti
menghisap permen atau melatih per- nafasan Anda. Perubahan tubuh akibat
berhenti merokok bisa Anda rasakan langsung. Denyut jantung akan menurun
sekitar 20 menit begitu Anda berhenti merokok dan 12 jam sesudahnya
kadar karbon monoksida dalam darah akan turun menjadi normal. Cobalah
untuk berhenti merokok secara perlahan dan cobalah mulai dari sekarang.
- Buat Pola Hubungan Yang Sehat
Pola hubungan yang
sehat disini berarti menjaga lingkungan disekitar Anda agar senantiasa
mendukung pola hidup yang sehat. Hubungan dengan rekan kerja atau
melakukan aktivitas yang tidak menyenangkan terus menerus akan
menimbulkan perselisihan bahkan stress. Akibatnya, jantung akan berdetak
lebih kencang dan tekanan darah seketika naik. Stres akan membawa Anda
untuk kembali melakukan hal-hal yang negatif seperti makan berlebihan
atau merokok. Jaga hubungan baik dengan rekan sekerja, bina rumah tangga
yang kondusif dan berpikirlah secara positif. Selain itu ikuti ragam
kegiatan yang membuat Anda rileks, bergabung dalam suatu kelompok yang
mempunyai hobi yang sama dengan Anda dan pergilah tamasya.
- Bukan Takdir
Ya, jangan menyalahkan takdir.
Ragam penyakit bisa Anda cegah sejak dini. Memang kita tidak dapat
berbuat banyak menghadapi faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan,
namun kita dapat mencegah penyakit dengan memperhatikan faktor risiko
yang bisa dikendalikan. Menjalankan gaya hidup sehat memang tidak mudah
namun berusahalah dan biasakan diri Anda dengan pola tersebut. Untuk
dapat memiliki tubuh yang sehat tidurlah yang cukup_paling tidak selama 8
jam sehari, minum air putih minimal 8 gelas sehari, olah raga teratur,
makan-makanan yang bergizi, menghindari rokok, hindari minum-minuman
beralkohol apalagi narkotika. Perubahan akan terjadi bila Anda
menginginkannya, permasalahan- nya. Anda mau atau tidak?
"Denyut jantung akan menurun sekitar 20 menit begitu Anda
berhenti merokok dan 12 jam sesudahnya kadar karbon monoksida dalam
darah akan turun menjadi normal. "
TIPS BERHENTI MEROKOK
- Anda harus memiliki niat yang kuat.
- Mintalah bantuan keluarga atau teman untuk mengawasi Anda. Perhatikan saat-saat kapan keinginan merokok datang. Saat keinginan itu datang, gunakan asupan pengganti rokok, permen misalnya.
- Hindari kebiasaan dan tempat yang bisa menimbulkan keinginan untuk merokok.
- Tentukan bagaimana cara Anda meninggalkan rokok; apakah berhenti secara tiba-tiba atau secara perlahan dengan mengurangi sedikit demi sedikit jumlah rokok yang dihisap.